HEADLINEKOTA.COM – Sebagai Langkah Komprehensif Dalam Mengoptimalkan Bencana, Kementrian PUPR Bersama Mentri ATR/BPN, Mengelar Rapat Koordinasi tanah dan Pengendalian Banjir, Pada Senin 17/3/25.Berlangsung Di Gedung Utama Kemen PU Jakarta.
Dalam Kesempatan Rapat Tersebut Hadir Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi, Beserta Bupati Kabupaten Bogor Rudy Susmanto, Guna Membahas Penanganan Bencana Yang Terjadi Di Wilayah Jawa Barat.
Nusron Wahid Selaku Mentri ATR/BPN Menjelaskan,” bahwa, langkah-langkah yang akan diambil untuk mencegah terjadinya bencana alam Di wilayah yang rawan Bencana terutama yang berkaitan dengan masalah sungai dan sempadannya. Kemudian mengungkapkan Ada 3 (tiga) keputusan yang akan segera diimplementasikan.
1.LANGKAH PERTAMA ADALAH :
Penertiban Seluruh Badan Sungai Dan sempadan sungai yang ada, jika di kawasan tersebut sudah ada Bangunan Dengan Alas Hak Yang Sah, maka Akan Dilakukan Pengadaan Tanah Dan Ganti Rugi Sesuai Dengan Penilaian Yang Dilakukan Oleh Pihak Berwenang.
Bagi yang tidak memiliki alas hak, akan dilakukan pendekatan yang manusiawi dengan prinsip kemanusiaan, memastikan tidak ada tindakan semena-mena terhadap warga setempat Yang tingal di bantaran sungai.
2. LANGKAH KE DUA ADALAH
penertiban sempadan Situ dan revitalisasi Situ. Ia menekankan pentingnya penertiban sempadan Situ dan revitalisasi Situ yang sudah punah.
Berdasarkan data sementara, ada sekitar 32 Situ di wilayah Bekasi dan Bogor yang telah hilang.
Situ-situ yang dulunya diklaim sebagai tanah timbul akan dikembalikan ke fungsi semula. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga keberlanjutan ekosistem serta mengurangi potensi bencana alam akibat perubahan tata ruang.
3.LANGKAH KE TIGA ADALAH
mencakup revitalisasi sistem irigasi dan pembangunan bendungan untuk menanggulangi banjir. Proyek-proyek ini memerlukan pengadaan tanah yang harus melalui proses penetapan lokasi (penlok). Penlok untuk proyek strategis lintas kabupaten, seperti pembangunan bendungan dan normalisasi sungai, akan ditetapkan oleh Gubernur.
“Penlok diperkirakan dapat selesai pada pertengahan bulan April, sementara pengadaan tanah akan selesai pada akhir Mei. Proses pembangunan, baik itu untuk normalisasi sungai, tanggul, sempadan sungai, revitalisasi situ, maupun irigasi dan bendungan, diperkirakan dapat dimulai pada bulan Juni mendatang.
Dengan komitmen ini, diharapkan bencana alam yang disebabkan oleh masalah tata ruang dan pengelolaan sungai dapat diminimalisir, serta mengurangi dampak buruk terhadap masyarakat dan lingkungan,” Tandas Nya
Dalam Kesempatan Nya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan,” apresiasi atas langkah maju dalam penanganan bencana banjir yang terus melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat.
Ia menegaskan bahwa penanganan bencana banjir Seperti di wilayah Bogor, Bekasi, Tasikmalaya, Sumedang, Cianjur, Bandung, dan sejumlah daerah lainnya telah memasuki fase yang lebih teknis, bukan hanya tanggap darurat seperti penyediaan bahan sembako dan alas tidur.
“Secara prinsip, ini adalah langkah maju dalam penanganan banjir di wilayah Jawa Barat. Kami menyambut baik rencana yang disampaikan oleh Pak Menteri ATR dan Wamen, yang akan membantu kami dalam rehabilitasi bencana serta merumuskan kerangka acuan yang lebih terintegrasi,” ujar Dedi Mulyadi.
Gubernur Dedi Mulyadi meneruskan,” bahwa langkah-langkah yang akan diambil termasuk penyiapan lokasi rehabilitasi (penlok) yang harus disiapkan dengan cepat, serta pembiayaan yang akan melibatkan kerjasama antara pemerintah pusat, Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan untuk pemerintah kabupaten/kota. Menurut Dedi, pembiayaan tersebut akan lebih terintegrasi guna mencapai hasil yang optimal, mengingat besarnya kebutuhan anggaran untuk penanganan bencana banjir ini.
Selain penanganan banjir, Dedi Mulyadi menekankan bahwa penting untuk menangani masalah ketahanan tanah sebagai bagian dari dampak jangka panjang bencana ini. Dia menambahkan bahwa kerangka kerja ini juga bertujuan untuk mengembalikan fungsi sungai, danau, situ, serta rawa-rawa yang berhubungan langsung dengan produktivitas pertanian.
“Penanganan banjir ini juga terkait erat dengan ketahanan tanah dan produktivitas pertanian, terutama beras. Kami berkomitmen untuk mengembalikan fungsi-fungsi alam ini untuk mendukung ketahanan pangan di Jawa Barat,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi juga mengumumkan penerbitan Peraturan Gubernur Jawa Barat yang melarang alih fungsi lahan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat.
Kebijakan ini akan melindungi kawasan hutan, perkebunan, sawah, serta danau dan sungai dari perubahan fungsi yang dapat memperburuk dampak banjir. Dedi Mulyadi berharap kebijakan ini akan berdampak positif pada peningkatan produktivitas pangan di Jawa Barat.
“Kami berharap regulasi ini akan menjadi langkah penting dalam menjaga keseimbangan alam dan meningkatkan ketahanan pangan di Jawa Barat,” tambahnya.
Ia optimis dengan adanya langkah-langkah teknis dan kebijakan ini, penanganan banjir di Jawa Barat dapat ditangani dengan lebih efektif, memberikan dampak positif jangka panjang terhadap kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan. Tutup Nya ( NH,Al**
Tags: bersama, Bupati Bogor, Dedy Mulyadi, hadiri, kemen pu, rapat
Baca Juga
-
8 Mei 2024
Operasi Gabungan Bea Cukai dan Polri Berhasil Gagalkan Penyelundupan Narkotika Internasional
-
25 Juni 2024
45 Sekolah di Kabupaten Bogor Ikuti Verifikasi Program Adiwiyata Tahun 2024
-
19 Juli 2024
Animo Masyarakat Tinggi, ini Layanan Tersedia di Gerai Pelayanan Publik di Rest Area Gunung Mas Puncak
-
27 Januari 2024
Friendster Hadir Lagi, Kembalinya Nenek Moyang Jejaring Sosial Legendaris
-
26 Mei 2024
Jurnalis Bogor Tegas Tolak RUU Penyiaran dalam Aksi Teatrikal di Simpang Gadog
-
20 Januari 2025
Rakor Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis, PJ. Bupati Bogor Siap Dukung
Rekomendasi lainnya
-
8 Januari 2024
Alternatif Baru! Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Strategis, Masyarakat Jabodetabek Kini Punya Rute Efisien dan Bebas Kemacetan
-
16 Januari 2025
Pemkab Bogor dan KLHK Tanam Pohon di Gunung Mas untuk Atasi Perubahan Iklim
-
14 Januari 2025
Gunung Putri Luncurkan Kawasan Berikat Bersinar untuk Berantas Narkoba
-
18 Mei 2024
Korpolairud Baharkam Polri dan KKP Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp19,2 Miliar
-
10 Februari 2025
Dikenal Sebagai Crazy rich, Kekayaan 24,3 Triliun Sosok Nuryanti Subakat Tampil Sederhana
-
27 Juni 2024
Puluhan Pekerja PT Paragon Terancam Dirumahkan