Berita

Komitmen Kuat Ketua DPRD Bogor Rudy Susmanto, Siap Lahir Batin Jadi Orang Tua Asuh Anak Stunting

Rudy SusmantoKetua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto

HEADLINE KOTA – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto dengan tegas menyatakan kesiapannya secara lahir dan batin untuk menjadi orang tua asuh dalam upaya penanganan stunting.

“Saya sangat senang dan siap lahir batin, untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang mengalami stunting di Kabupaten Bogor,” ujar Rudy Susmanto, Selasa (11/6/24).

Komitmen Rudy Susmanto dalam Penanganan Stunting

Rudy Susmanto juga menekankan pentingnya peran aktif dalam menangani kasus stunting untuk memastikan generasi penerus bangsa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

“Stunting dapat memiliki dampak negatif serius terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan otak bayi. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama berperan aktif dalam memerangi stunting ini, demi memastikan generasi penerus bangsa kita menjadi yang terbaik,” tambah Rudy Susmanto.

Menyoroti pentingnya peran sebagai orang tua asuh dalam penanganan stunting, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra ini juga menekankan hal tersebut merupakan bagian dari misi nasional dan internasional.

“Menjadi orang tua asuh bukan hanya sebuah kewajiban, tapi juga bagian dari misi kemanusiaan yang harus kita laksanakan. Sebagai sesama manusia, kita harus saling peduli dan berempati satu sama lain. Mari kita bersama-sama menjadikan Kabupaten Bogor sebagai contoh keberhasilan dalam memerangi stunting,” tegasnya.

Dampak Stunting pada Pertumbuhan Anak

Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dalam waktu yang lama. Hal ini berdampak pada tinggi badan anak yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya.

Selain itu, stunting juga dapat mempengaruhi perkembangan otak, sehingga anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah.

Penyebab stunting sangat kompleks dan multifaktor. Beberapa di antaranya adalah kekurangan asupan gizi yang berkualitas, infeksi yang sering terjadi pada anak, sanitasi yang buruk, serta kurangnya akses terhadap layanan kesehatan. Oleh karena itu, penanganan stunting memerlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif dari berbagai pihak.

Upaya Kolaboratif dalam Penanganan Stunting di Kabupaten Bogor

Rudy Susmanto menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menangani stunting. Menurutnya, keberhasilan program penanganan stunting tidak dapat dicapai tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak.

“Kita perlu memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mengatasi masalah stunting. Dengan bersama-sama, kita bisa memberikan dukungan yang lebih efektif dan menyeluruh bagi anak-anak yang mengalami stunting,” ujar Rudy Susmanto.

Program orang tua asuh stunting di Kabupaten Bogor adalah salah satu contoh upaya kolaboratif yang telah dilakukan. Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat setempat.

“Para orang tua asuh ini bertugas untuk memberikan perhatian khusus dan dukungan gizi kepada anak-anak yang berisiko mengalami stunting,” ujarnya.

Mendorong Peran Aktif Masyarakat dalam Penanganan Stunting

Rudy Susmanto mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya penanganan stunting. Menurutnya, penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama sebagai anggota masyarakat.

“Kita semua memiliki peran penting dalam mengatasi stunting. Mari kita berkontribusi sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, baik melalui dukungan langsung, edukasi, maupun partisipasi dalam program-program yang ada,” ajak Rudy Susmanto.

Peluncuran Program Orang Tua Asuh Stunting

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Asmawa Tosepu bersama Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Bogor, Siti Chomzah, telah meluncurkan program orang tua asuh stunting dan gerakan makan ikan.

Peluncuran program ini dilakukan dalam rangkaian perayaan Gebyar Hari Jadi Bogor (HJB) di Stadion Pakansari pada Sabtu (8/6/24) yang lalu.

Siti Chomzah Asmawa, Pj Ketua TP-PKK Kabupaten Bogor, juga mengajak masyarakat dan para orang tua asuh stunting untuk turut serta dalam sosialisasi pentingnya gerakan makan ikan sebagai bagian dari upaya memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak dan keluarga.

Pentingnya Edukasi dan Sosialisasi tentang Stunting

Selain intervensi langsung melalui program orang tua asuh, edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang sehat juga sangat diperlukan.

Siti Chomzah Asmawa menekankan bahwa sosialisasi gerakan makan ikan merupakan bagian integral dari upaya penanganan stunting di Kabupaten Bogor.

“Ikan adalah sumber protein dan nutrisi penting yang sangat baik untuk pertumbuhan anak. Melalui gerakan makan ikan, kita berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan gizi yang seimbang bagi anak-anak mereka,” ujar Siti Chomzah Asmawa.

Edukasi tentang pentingnya pola makan yang sehat dan bergizi juga harus diberikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui. Asupan gizi yang baik selama kehamilan dan masa menyusui sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal.

Dengan adanya komitmen dan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, diharapkan kasus stunting di Kabupaten Bogor dapat ditekan secara signifikan. Penanganan stunting yang efektif akan berdampak positif pada kualitas hidup dan masa depan anak-anak, serta kemajuan bangsa secara keseluruhan.

Komitmen Rudy Susmanto untuk menjadi orang tua asuh dalam penanganan stunting di Kabupaten Bogor merupakan langkah positif yang patut diapresiasi. Dengan dukungan dan kerja sama dari semua pihak, diharapkan program penanganan stunting dapat berjalan dengan sukses dan memberikan dampak yang nyata bagi generasi penerus bangsa.***

Editor: Muzakkir

Tags: , , , , ,

Baca Juga

Rekomendasi lainnya